Misteri, Copa Media – Beberapa tahun lalu, tepatnya pada tahun 1971, diberitakan bahwa seorang pria penuh misteri membajak sebuah pesawat penerbangan komersial yang menghubungkan antara Washington ke Oregon.
Pria misterius itu, mengambil kendali paksa pesawat yang sedang terbang dari bandara di Portland menuju Seattle dan menuntut bayaran kepada sandra sebesar 200 ribu dollar Amerika dan sebuah parasut untuk melarikan diri.
Usaha perampokan yang dilakukan pria misterius ini dianggap sukses. Setelah itu, benar saja, pria yang hingga saat ini dijuluki DB Cooper itu melarikan diri dengan cara melompat dari pesawat yang tinggi dengan bantuan parasut yang dimintanya tadi. Dia mendarat di sebuah hutan Pasific Northwest, hingga saat ini belum ada yang menemukannya.
Kisah misteri yang dikenal dengan sebutan "Norjak" atau singkatan dari "Northwest Hijack" mengundang rasa penasaran khalayak orang karena belum terpecahkan. Meskipun sudah melewati waktu selama beberapa dasawarsa, bahkan kasus ini belum kadaluarsa. Hal tersebut disebabkan tidak ada seorang pun yang berhasil menemukan keberadaan pelakunya.
Kisahnya yang begitu populer membuatnya dicari-cari oleh orang melalui film dokumenter. Terbaru, kisah ini diadaptasi Marvel Studios dalam serial Loki yang bisa ditonton di Disney Plus. Sangking misteriusnya sosok DB Cooper ini, serial garapan anak buah Disney ini menggambarkan bahwa pelaku sebenarnya adalah Loki, adik dari Thor yang menyamar.
Ditengah ketidaktahuan publik mengenai siapa pria yang datang dan pergi secara misterius itu, muncul sebuah nama yang diduga merupakan orang yang bertanggung jawab atas pembajakan itu.
Pria itu bernama Robert Rackstraw, seorang pria kelahiran Colombus, Ohio pada 1943 dan pernah berkarir sebagai penerjun payung tentara angkatan darat Amerika Serikat yang pernah mendapat tugas sebagai spesialis bahan peledak saat berperang di Vietnam.
Karirnya berjalan mulus sampai dirinya pangkatnya dicopot sebagai tanda pemecatannya. Banyak prestasi yang berhasil diperolehnya semasa mengabdi kepada negaranya, tak ayal berlusin-lusin medali kehormatan disematkan kepadanya. Namun, penghargaan yang didapatnya itu tidak lagi berguna karena dirinya dipecat pada tahun 1970 karena pelanggaran kode etik militer.
Selain pelanggaran kode etik yang membuatnya dipecat, semua latar belakang pendidikan yang dicantumkannya ternyata merupakan sebuah rekayasa. Sebelum bergabung dengan militer Amerika, dirinya sempat putus sekolah. Mungkin karena malu, dia pun merekayasa riwayat pendidikannya.
Selain karena skandalnya, seseorang yang mengenali Rockstraw memiliki karisma semangat membara dan punya gagasan-gagasan kriminal yang menurutnya aneh.
Rockstraw pernah dituntut oleh wakil jaksa wilayah yang memiliki kekuasaan di tempatnya bertinggal atas tindak pidana penipuan dan pencurian. Jaksa itu sampai menyebutnya "penipu yang hebat" karena hasil dari tindak pidana yang dilakukannya bahkan sanggup untuk membeli mobil bekas setiap saat.
Seperti punya trik tertentu, Rockstraw selalu lolos dari jeratan hukum. Bahkan, pada suatu masa, dia pernah didakwa terkait kasus pembunuhan ayah tirinya sendiri. Namun entah karena apa, dia bisa lolos dari hukuman begitu saja.
Namun, pada tahun 1978, baterai keberuntungan atau ajimat yang selalu membuatnya bebas dari tuntutan jaksa mulai luntur khasiatnya. Di tahun itu, dia didakwa dan menjalani hukuman sebagai pelaku pencurian pesawat dan pemalsuan cek. Hukuman itu menyebabkan dirinya harus dikurung dalam sel selama dua tahun penjara.
Meskipun begitu, segera setelah pembebasan tersebut, keberuntungan Rackstraw nampaknya berakhir. Pada tahun 1978, ia didakwa dan dihukum karena mencuri pesawat dan memalsukan cek. Dia kemudian menghabiskan sekitar dua tahun di penjara.
Kembali pada kasus pembajakan pesawat oleh DB Cooper. Pembajakan ini menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga masa kini. Belum ada yang mengetahui siapa nama dibalik kasus bersejarah ini. Bahkan di kalangan pihak berwenang, pengungkapan kasus ini hanya sebatas teori belaka.
Pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 24 November, terjadi kasus pembajakan dan perampokan yang dilakukan oleh seseorang yang dijuluki DB Cooper. Dia turut menjadi penumpang dalam maskapai Northwest Orient Airlines dengan nomor penerbangan 305 yang terbang dengan tujuan Seattle dari Portland.
Tak berselang lama setelah diizinkan melepas landas, sosok misterius ini memberi ancaman kepada pramugari bahwa dirinya membawa bom siap meledak jika diaktifkan.
Pramugari yang berhadapan langsung itu mengidentifikasi pria berpakaian rapi itu sebagai Dan Cooper. Menurut berbagai cerita mengenai kasus ini, identifikasi nama itu didapatkan dari tanda pengenal yang ada di pakaian yang dikenakan pembajak.
Penamaan DB Cooper menurut beberapa keterangan adalah kesalahan penyebutan yang dilakukan oleh media setempat yang memberitakan mengenai kejadian tersebut. Sejak saat itu penyebutan DB Cooper lebih populer dibanding dengan keterangan saksi pertama sang pramugari.
Beserta dengan dengan ancaman bom yang dilontarkannya, Cooper juga meminta beberapa tuntutannya untuk dipenuhi. "Aku ingin uang sebanyak 200 ribu dollar pada pukul 17.00," katanya dengan tenang ek pramugari yang ada di depannya.
"Uang tunai, masukkan ke dalam ransel. Aku juga ingin dia parasut belakang dan dua parasut depan," tegasnya. Selain uang dan parasut, Cooper juga meminta agar truk bahan bakar tersedia untuk mengisi bahan bakar ketika pesawat telah mendarat, sambil kembali mengancam akan mengaktifkan bom yang dibawanya.
Sesampainya pesawat di bandara tujuan di kota Seattle, Cooper menyuruh para penumpang untuk pergi meninggalkan pesawat. Setelah semua penumpang turun, Cooper memerintahkan kepada oilot untuk kerbang ke Mexico City. Namun, di tengah tengah penerbangan Cooper dan Pilot setuju untuk mendarat di Reno, Nevada untuk mengisi bahan bakar.
Saat pesawat sedang mengudara di langit, tepatnya di atas hutan pasifik Northwest, Cooper memutuskan untuk menggunakan parasutnya. Dia membuka pintu pesawat lalu terjun ke arah hutan itu. Seketika, pelaku perampokan dan pembajakan itu lenyap ditelan lebatnya hutan.
Setelah kasus ini dilaporkan, FBI melakukan pencarian informasi terkait siapa sosok DB Cooper yang hilang secara misterius ini. Beberapa agen ditugaskan untuk mewawancarai dan mengintrogasi ribuan orang yang menjadi saksi maupun yang diduga sebagai pelaku sebagaimana ciri-ciri dan keahliannya. Rackstraw saat itu juga sempat menjadi salah satu orang yang diinterogasi oleh agen FBI.
Dark hasil interogasi, Rockstraw dicoret dari daftar nama orang-orang gang yang diduga menjadi sosok DB Cooper. Hal yang mendasari pencoretan nama ini karena Rackstraw dianggap terlalu muda. Dari keterangan saksi mata, diperkirakan usia dari pelaku antara 35 hingga 45 tahun, sedangkan Rackstraw saat itu masih berumur 28 tahun.
Kasus ini sempat terhenti karena menemukan jalan buntu. Namun, bertahun-tahun kemudian, seseorang yang berprofesi sebagai pembuat film bernama Tom Colbert yang melakukan penelusuran investigasi bersama 40 orang yang merupakan timnya. Termasuk di antaranya seorang mantan agen FBI yang sempat melakukan investigasi pasca kejadian. Tim bentukan Colbert ini mengalami berhasil mengumpulkan informasi yang cukup untuk menjadikan Rackstraw sebagai sebagai tersangka.
Tim penelusuran ini merilis mini seri liputan dokumenter yang diberi judul "DB Cooper: Case Closed?" yang memberi kesimpulan mengenai bukti-bukti yang berhasil dihimpunnya gang yang menyudutkan Rackstraw sebagai pelaku dalam peristiwa pembajakan pesawat di tahun 1971 itu.
Rackstraw dirasa mampu dan mumpuni untuk melakukan aksi-aksi nekat yang dilakukan oleh DB Cooper dalam kasus perampokan dan pembajakan pesawat itu. Dia memiliki kemampuan untuk menggunakan parasut dan menciptakan bahan peledak karena memang itu yang menjadi tugasnya saat masih mengabdi sebagai angkatan bersenjata. Terlebih, sketsa yang pelaku yang digambar pihak berwajib melalui keterangan para saksi memiliki kesamaan dengan postur tubuhnya.
Tim bentukan Colbert juga mengaku telah menemukan dua surat berisi serangkaian kode yang diduga kuat ditulis oleh pelaku. Mantan pemecah kode pada perang Vietnam bernama Rick Sherwood berhasil memecahkan kode yang dibuat oleh DB Cooper.
Sherwood menerjemahkan salah satu surat sebagai dugaan bahwa pelaku ingin mengatakan, "Tolong beritahu polisi bahwa DB Cooper bukanlah namaku, aku adalah Letnan Satu (Lettu) Robert Rackstraw, DB Cooper adalah nama samaran."
Setelah beberapa lama melakukan investigasi dan memilah-milah bukti yang didapat, Colbert meyakini bahwa Rackstraw adalah seorang sosiopat narsis yang tidak pernah menyangka dirinya akan ditangkap dan dipenjara. Dengan peristiwa ini, Colbert yakin bahwa Cooper berusaha membuktikan bahwa dirinya lebih cerdik dibandingkan semua orang di muka bumi. Terpecahkannya tipu muslihat Cooper menjelaskan bahwa dirinya tidak lebih pintar dari tim bentukan Colbert.
Meskipun Colbert tampak sangat yakin dalam menjelaskan teori-teori hasil investigasinya, Rackstraw secara tegas membantah tuduhan kepadanya itu. Pada tahun 2019, dia pernah menyampaikan suatu kalimat kepada seorang interogator sambil tersenyum, "Aku sebenarnya takut ketinggian." sambil mengedipkan mata sebagai tanda kode akan suatu hal.
Colbert juga menemukan bukti-bukti yang menjelaskan bahwa Rackstraw pernah mengaku sebagai DB Cooper di masa lampau. Bahkan, dirinya pernah menelpon stasiun berita untuk pengakuannya itu. Namun, menurut Rackstraw, dia melakukan itu hanya sebagai sebuah aksi saja.
Namun di akhir tempisannya terhadap isu yang menyudutkan dirinya, dia menambahkan kalimat aneh yang cukup mencurigakan. Dia mengatakan, "Masalahnya adalah, aku tidak ingat banyak," yang seperti mengisyaratkan pengakuan bahwa dirinya adalah DB Cooper namun ingatannya tergerus usia.
Terlepas dari teori konspirasinya yang sedikit menyakinkan khalayak, ada juga ketidakjelasan dari investigasi pihak Colbert yang dinilai terlalu melebar bahkan di luar pembahasan. Dia menambahkan keyakinannya bahwa Rackstraw bersekongkol kepada CIA, hal tersebut lah yang menurutnya menyebabkan FBI mundur dan menghalangi penyelidikan yang dilakukan oleh Colbert dan timnya.
Colbert mengatakan bahwa segala bentuk investigasinya terhadap Rackstraw telah dihancurkan oleh FBI. Pada akhirnya, Rackstraw tetap membantah bahwa dirinya adalah DB Cooper dan membela diri dengan menjelaskan bahwa dirinya hanyalah seorang veteran yang "cacat".
Pada tanggal 9 Juli, Robert Rackstraw meninggal dunia akibat penyakit hati. Hingga kematiannya, kasus perampokan sekaligus pembajakan pesawat dengan pelaku yang dikenal sebagai DB Cooper ini tidak pernah terpecahkan.
Ditulis ulang oleh: Muhammad Arif Prayoga
Tags: Northwest hijack, Norjak, DB Cooper, Kasus yang belum terpecahkan, Misteri, Unsolved case, Pembajakan pesawat,
0 Komentar