Menonton film sekuel yang saling berkaitan tanpa menonton film garapan sebelumnya akan membuat bingung untuk menontonnya. Makanya, sebelum nonton kisah manusia semut ini, sebaiknya kamu menonton film-film ini terlebih dahulu.
Hiburan, Copa Media–Film Ant-Man and The Wasp: Quantummania adalah film garapan Marvel Studios, anak perusahaan dari Walt Disney yang sudah tayang di bioskop saat ini. Film ini dijadwalkan tayang secara global pada 17 Februari 2022. Namun, seperti penerapan yang terjadi pada film-film superhero Marvel sebelumnya, tanggal penayangan di Indonesia maju dua hari, sehingga film ini sudah bisa dinikmati sejak 15 Februari 2022 lalu.
Buat yang sudah menanti-nanti film ini, selamat, penantianmu telah usai sekarang ini. Buat yang baru saja tertarik untuk menonton karena terkesima dengan trailer ataupun materi promosi di YouTube, sebaiknya, selagi sempat, tonton film-film superhero Marvel yang telah dirilis sebelumnya terlebih dahulu.
Memang sudah agak terlambat sih kalau mau memulai estafet menonton film superhero Marvel dari awal. Apalagi, mega franchise perfilman bertajuk superhero ini sudah menyelesaikan fase ke empatnya. Film Ant-Man and The Wasp: Quantummania ini akan menjadi pembuka bagi rentetan film garapan Marvel Studios fase ke lima.
Eits, tapi jangan putus asa dulu. Buat kamu yang mau menonton film ini di bioskop nanti nggak perlu menonton semua film Marvel dari fase satu sampai fase 4 kok. Dengan menonton 5 film ini saja, dijamin kamu sudah bisa memahami alur cerita film Ant-Man and The Wasp: Quantummania kalau ingin nonton di bioskop pekan depan. Apa saja itu?
#1 Ant-Man
Film yang akan tayang sebentar lagi ini adalah sekuel ke tiga dari film garapan pertama yang sudah mendahului perilisannya pada tahun 2015 lalu. Untuk memahami apa dan siapa itu manusia semut atau kalau diterjemahkan dalam Bahasa Inggris menjadi Ant-Man, kamu perlu menonton sekuel pertamanya.
Di film ini, disuguhkan sebuah asal usul Scott Lang, tokoh utama dalam film ini, dan bagaimana cara dia mendapatkan kekuatannya sebagai manusia semut, permasalahan dalam keluarganya, hingga awal mula yang menjadi perkenalannya dengan salah seorang Avenger yang menghadangnya saat hendak mencuri sesuatu di markas besar Avenger.
#2 Captain America: Civil War
Di tengah terjadinya perpecahan Avenger akibat ketidak sepemahaman mengenai supervisi kegiatan superhero, kubu Captain America membutuhkan bantuan untuk melawan kubu Iron Man. Falcon, seseorang yang melawan Ant-Man di film sebelumnya mengaku punya kenalan yang bisa diandalkan, yakni Ant-Man itu sendiri.
Benar saja, Ant-Man direkrut oleh tim Captain America agar menghambat pergerakan tim Iron Man yang hendak menangkap para superhero yang membelot kepada pemerintah. Setelah pertempuran sengit terjadi, seluruh pembelot akhirnya dipenjara di lapas yang berteknologi tinggi.
#3 Ant-Man and The Wasp
Meskipun film Ant-Man and The Wasp adalah sekuel kedua dari film Ant-Man, namun perlu menonton Captain America: Civil War terlebih dahulu untuk memahami alur cerita di film ini. Di film ini, Scott Lang, menjadi tahanan rumah akibat keterlibatannya dalam pertarungan bersama para Avenger yang terjadi di sebuah bandara di Jerman.
Di tengah penahanannya, Lang diculik oleh rekan-rekan lamanya yang memberikan akses kostum Ant-Man, mereka ingin bereksperimen terhadap dunia kuantum. Diduga, ibu dari Hope Van Dyne yang juga mengemban mantel The Wasp terjebak di sana selama bertahun-tahun, namun ada isyarat bahwa dirinya masih hidup di sana.
Eksperimennya berhasil dilakukan, Ibu dari Hope Van Dyne berhasil dibawa pulang, namun karena masih ada tugas untuk menyembuhkan korban dunia kuantum lainnya, Scott Lang dengan kostum Ant-Mannya ditugaskan untuk mengambil energi dari kuantum. Namun, saat berhasil masuk, ketiga rekannya hilang secara misterius. Lang pun gantian terjebak di dalam Quantum Realm.
#4 Avengers: End Game
Anggota Avenger yang tersisa di bumi nyaris putus asa akibat kehilangan misterius separuh populasi yang ada di bumi. Mesin yang dipakai Ant-Man untuk masuk ke dunia kuantum secara tidak sengaja dilangkahi oleh seekor tikus, menyebabkan Scott Lang kembali ke dunia setelah merasa beberapa menit terjebak di sana.
Setelah bertanya ke siapa-siapa, usut punya usut, ternyata dirinya dinyatakan hilang sejak lima tahun yang lalu. Sontak informasi itu membuatnya panik lantas mendatangi markas Avenger untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata, dunia kuantum jika dipelajari bisa digunakan untuk menjelajah waktu. Para Avenger yang tersisa bak ditimpuk sebuah harapan untuk mengembalikan orang-orang yang menghilang secara misterius.
#5 Loki
Sebenarnya ini bukan film yang tayang di layar lebar, melainkan sebuah serial yang bisa ditonton secara resmi hanya di Disney Plus Hotstar. Penjelajahan waktu yang dilakukan di film Avengers: End Game ternyata membawa petaka bagi otoritas yang bertugas mengurusi waktu.
Loki, adik dari Thor, salah satu anggota Avenger berulah dan menyebabkan dirinya harus bertanggung jawab atas kaburnya dirinya di realitas alternatif. Perpindahan lokasi oleh loki menyebabkan kerusakan garis waktu. Loki yang penasaran dengan sosok yang berperan penting menjaga garis waktu terus mencari cara untuk bertemu sambil membantu otoritas itu untuk menangkap varian perempuan dirinya yang sedikit nakal namun banyak akal.
Dalam seluruh episode di serial Loki ini, tidak disebutkan sama sekali tokoh Ant-Man. Namun, serial ini perlu ditonton untuk sedikit lebih tahu tentang musuh yang akan dihadapi Ant-Man dan The Wasp di film yang sedang tayang di bioskop saat ini, Kang The Conqueror. Dia adalah seorang penjelajah waktu yang merupakan varian dari sosok Time Keeper yang dicari-cari Loki dalam serial ini.
Nah, itulah dia 5 film dan serial yang perlu ditonton sebelum menonton Ant-Man and The Wasp: Quantummania di bioskop saat ini. Tonton dulu sebelum ke bioskop supaya nggak hanya melongo karena nggak paham alur. Buat menontonnya secara legal gampang kok, tinggal unduh aplikasi Disney Plus Hotstar dan membeli paket langganan di My Telkomsel dengan harga Rp. 20.000 saja per bulan. Murah bukan?
Gambar: Ronny Overhate / Pixabay
Penulis : Muhammad Arif Prayoga
0 Komentar