Media Asing Salah Gunakan Foto: Blunder Memalukan atau Marketing yang Kepintaran?



Sekilas Info, Copa Media–Sebuah kasus penganiayaan di Indonesia baru-baru ini menjadi sorotan publik. Nggak hanya media dalam negeri, The Straits Times, salah satu media luar negeri, turut menyumbang atensi terhadap kebengisan Mario Dandy kepada David.


Namun, pemberitaan oleh seorang koresponden Indonesia itu menuai hujatan dari warganet. Bagaimana nggak dihujat, media itu menampilkan foto yang salah kepada pembacanya. Alih-alih mengunggah dan memotong wajah Dandy yang menjadi tersangka dalam kasus ini, penulis malah menayangkan foto David, seorang influencer YouTube dengan genre reviewer gawai.


Dalam biografi di website itu, penulis katanya telah bekerja sebagai reporter di Jakarta selama lebih dari satu dasawarsa. Namun, pemilihan foto yang salah nggak memperlihatkan bahwa dirinya telah menjadi wartawan selama itu. Lebih seperti anak magang dari luar negeri yang belum ada setahun menginjakkan kaki di tanah air ini.


Blunder dalam mencari berita di media sosial


Foto yang ditayangkan oleh situs online media pemberitaan itu merupakan foto yang sudah sunting di bagian kepala tersangka. Foto yang awalnya menampakkan wajah Mario Dandy dan Agnes itu diubah menjadi David GadgetIn dan Agnes. Menurut saya yang juga menonton foto editan itu di Twitter, foto itu lucu. Paling nggak, foto ini telah membuat orang yang mengerti siapa youtuber kondang itu terbahak-bahak dibuatnya. 


Namun, bagi yang nggak mengenali dan baru mengikuti kasus ini sangat berkemungkinan untuk percaya bahwa foto inilah yang sebenarnya. Editannya lumayan rapi, sehingga terkesan asli untuk orang yang nggak mengikuti berita yang lagi heboh ini. Terlebih, mukanya lebih familiar, karena status David GadgetIn sebagai influencer yang memiliki banyak pengikut dan banyak berseliweran di media sosial.


Hal ini membuat saya memosisikan penulis sebagai orang awam yang nggak mengerti aspek komedi dari foto editan ini. Kemungkinan, dia mendapatkan foto itu saat sedang berselancar di media sosial dan kebetulan mendapatkan foto itu. Atau, dia memang sedang mengamati kabar yang ramai diperbincangkan warga Twitter itu, namun dirinya malah tergocek oleh foto editan.


Nggak hanya tayang di media online


Fakta mengejutkan ini nggak berhenti di media daring saja. Usut punya usut, ternyata pemilihan gambar yang salah ini juga terjadi di media konvensional, yakni media cetak. Dengan gamblang, sebuah koran luar negeri membicarakan kasus Dandy Agnes, dan David dengan memampang foto David GadgetIn yang sudah dicrop hanya pada bagian kepalanya saja.


Untuk foto editan yang menjadi gambar unggulan di media online, sepertinya sudah diganti dengan foto tersangka, Mario Dandy Satriyo. Namun, hasil kegocek penulis di media cetak sepertinya tetap akan menjadi hujatan massa. Bagaimana nggak tetap dihujat, media cetak nggak bisa direvisi seenak jidat layaknya berita daring.


Kalau nggak percaya kecerobohan media pemberitaan manca negara ini, bisa dilihat dari sebuah akun Twitter yang mengunggah versi cetaknya di sini.


Sumber foto di caption


Meskipun foto yang ditampilkan salah, namun penulis menampilkan sumber foto yang sama sekali nggak ada kata bercanda. Dalam caption yang sekarang sudah diganti itu, dijelaskan bahwa foto itu diambil dari akun dengan username @beforeafter.86 di Instagram. Ketika saya cek akun Instagram nya, nggak ada sama sekali tertampil foto editan tersebut.


Sekarang ini, caption mengenai sumber pengambilan gambar sudah diubah menjadi salah satu akun fess di Twitter. Namun, jejak digitalnya masih disimpan oleh netizen dengan sebuah tweet bernada overthink terhadap penulisan sumber gambar di media asing itu. Kalau mau lihat juga, ada di sini.


Sebuah blunder memalukan atau marketing kepintaran?


Jejak digital itu juga turut membuat saya bingung dibuatnya. Di satu sisi, kesalahan menerima informasi yang dilakukan oleh penulis berita itu sangat nampak. Kesalahan pada media cetak yang sangat membuat saya yakin bahwa peristiwa ini merupakan sebuah blunder yang mengakibatkan media asing ini dihujat.


Mana mungkin seorang yang berniat untuk melucu separah itu di media tempat dirinya bekerja. Profesionalitas media sebagai pemberi kabar berita yang aktual dan faktual dipertaruhkan di sini. Apalagi kalau dilihat dari foto penulisnya, dia bukan seorang bocah ingusan yang hobi bercanda mengenai hal serius. Terlihat sangat berpengalaman dalam hal jurnalisme.


Namun, dugaan bahwa pemilihan foto yang salah ini merupakan sebuah strategi marketing yang pintar nggak bisa dimungkiri berseliweran di kepala saya. Pasalnya, atas kesalahan ini, publik dirampas atensinya untuk melirik dan menghujat media daring ini. Toh, kalau sudah ramai fotonya bisa diubah.


Selain itu, sumber foto dalam caption tercantum dari sebuah akun Instagram yang nggak menampilkan foto editan. Hal ini membuat saya berpikir bahwa sebenarnya penulis sudah tahu mana tersangka yang asli dan mana yang editan. Namun, dirinya sengaja memilih foto yang sudah diedit agar mengundang hujat dari netizen. Nggak papa dihujat, selama adsense mengalir, mungkin itu yang dipikirkan oleh penulis maupun redaksi media daring itu.


BACA JUGA: Dear Jurnalis: Inisial Fungsinya buat Menyamarkan, Bukan Malah Membeberkan!


Gambar: Photo Mix / Pixabay

Penulis: Muhammad Arif Prayoga


Tags: Memalukan, Blunder, Foto, Mario Dandy, Twitter, Media asing, Kepintaran, Kesalahan, Marketing, Agnes, opini, David,

Posting Komentar

0 Komentar