Copa Media—Operator SPBU kerap kali dianggap sebagai salah satu profesi yang mudah dikerjakan karena nggak ada keterampilan akademik yang dibutuhkan. Sebagai salah satu operator SPBU, saya merasa anggapan tersebut ada benarnya, meskipun nggak sepenuhnya benar juga.
Gambar: Ahmet RÜZGAR / Unsplash
Selain membutuhkan ketelatenan dan pembiasaan untuk menuangkan bensin kepada pelanggan agar tidak meluap dan menimbulkan rasa nggak enak hati, ada hal lain yang juga membuat pekerjaan ini nggak semudah yang dikira orang. Hambatan ini muncul dari beberapa merek motor yang digunakan oleh pelanggan untuk diisi bahan bakarnya.
Dalam 2 tahun pengalaman saya sebagai operator SPBU, ada beberapa merek sepeda motor yang mempersulit pekerjaan saya. Seolah merek-merek tersebut sengaja diciptakan di dunia ini agar mempersulit pekerjaan operator SPBU saja saya kira. Apa saja itu?
#1 PCX dan ADV
Sebenarnya saya sudah pernah menulis mengenai betapa kesalnya saya terhadap pengendara dua merek sepeda motor ini ketika mengisi bensin di tempat saya bekerja, terutama apabila pengendaranya nggak mau turun saat hendak mengisi bensin. Kalau mau baca tulisan saya, bisa klik tautan berikut.
Dalam tulisan tersebut saya sudah jelaskan desain sepeda motor dari dua merek ini sangat menyusahkan saya untuk mengisi tangki bensinnya. Bagaimana nggak susah, leher lubang tangki BBM dari kedua merek ini menghadap ke belakang, sehingga operator yang bisanya mengisi dari depan atau samping nggak leluasa untuk mengintip isi tangki.
Coba saja leher tangkinya dibuat mengarah ke depan, atau minimal ke atas, deh, seperti desain yang dipakai oleh pesaingnya, NMax dan Aerox. Tentu jika desain itu akan membuat operator SPBU sedikit lebih leluasa kala mengisinya. Walaupun, ya, sebaiknya pengemudi sepeda motor turun dulu kalau mau diisi. Biar sama-sama enak. Ya, kan?
#2 Freego dan Filano
Lagi-lagi, saya pernah menuliskan sebuah pendapat mengenai dua merek dengan desain aneh besutan Yamaha ini. Tapi, tulisan saya saat itu hanya membahas letak tangki anehnya yang cukup membuat operator SPBU melongo kalau belum terbiasa menemuinya. Kalau mau cek juga, bisa banget, kok, dibaca di sini.
Nah, pada tulisan kali ini saya akan menambahkan pendapat saya mengenai dua merek ini dalam hal kesulitan dalam mengisi bensinnya. Tangki BBM dua merek ini terletak di depan paha kiri pengemudinya. Sebenarnya mudah saja mengisinya, dengan catatan kepala dari sepeda motor itu berada di kiri operator.
Bingung? Sini saya jelaskan. Pompa yang terpatri di SPBU umumnya bisa digunakan di kedua sisinya. Ada sisi kanan, ada sisi kiri. Nah, kalau sisi kanan menjadi tempat yang dikhususkan untuk sepeda motor dan ada Freego atau Filano yang ikut mengisi, maka itu bukan menjadi masalah, justru lebih mudah dan cepat untuk diisi bensinnya.
Berbeda kalau jalur yang dikhususkan untuk sepeda motor adalah sebelah kiri. Kalau ada Freego maupun Filano yang mengisi di sana, pasti akan sangat merepotkan operator. Bagaimana nggak merepotkan, selang nozzle harus diulur terlebih dahulu untuk sekadar mengisi bensin satu sepeda motor yang tangkinya ada di sisi seberang.
Pun, setelah pengisian selesai, operator juga masih harus mengembalikan selang yang tadi diulur seperti sedia kala sebelum bisa menerima uang pembelian dari pelanggan. Tentunya keribetan ini bikin antrean jadi lebih lama saja saya rasa.
#3 Honda Supra lawas
Umumnya, terdapat besi pembatas di dalam tangki BBM pada sepeda motor. Kayaknya, fungsi dari besi ini adalah untuk penanda bahwa bensin sudah terisi secara penuh, alias full tank. Tapi, ya, sebenarnya banyak juga pelanggan "ndablek" yang menyuruh saya untuk mengisi lebih dari besi pembatas tersebut.
Besi pembatas ini sebenarnya nggak terlalu mengganggu saya dalam mengisi bensin pada sepeda motor pelanggan. Justru, dengan adanya besi pembatas ini, saya bisa menyandarkan ujung nozzle agar nggak terlalu tercelup ke dalam genangan bensin dalam tangki.
Biasanya besi pembatas ini bentuknya melengkung (setengah tabung), sehingga nozzle tetap bisa saya arahkan ke tangki tanpa menimbulkan cipratan bensin akibat terpantul oleh besi tersebut. Namun, berbeda dengan besi pembatas yang ada pada Honda Supra lawas. Bentuknya bukan melengkung, melainkan persis seperti lingkaran dicoret yang ada pada rambu "dilarang".
Mau dimiringkan seperti apapun, bensin yang saya tuangkan akan terpantul dengan besi yang berbentuk seperti ini. Saya pun harus menyikapinya dengan mengisi bensin dengan kecepatan paling rendah. Selain lama, pegal juga, Bos!
#4 CBR dan CB150R
Salah satu merek sepeda motor yang mempersulit hidup operator SPBU lainnya adalah merek sepeda motor sport kopling bernama CBR dan CB150R. Pengecualian untuk yang Verza, karena pola tangkinya berbeda. Lagi-lagi, yang membuatnya sulit untuk diisi bensinnya adalah besi pembatas yang ada di permukaan atas tangki BBM.
Buat yang belum tahu, permukaan atas tangki pada CBR dan CB150R seperti ada lubang di dalam lubang. Lubang yang di dalam ini juga memiliki besi pembatas yang berbentuk seperti tanda pangkat (^). Entah mengapa, saat saya mengisi dua merek ini, bensin yang saya keluarkan melalui nozzle selalu menimbulkan cipratan dalam bentuk mirip seperti embun, sekalipun saya menggunakan speed paling rendah dalam mengisinya.
Sebagaimana seperti saat mengisi Honda Supra lawas, saya juga harus menyikapinya dengan mengisinya secara perlahan dengan menahan tangan saya pada pelatuk nozzle. Kalau ada ratusan anggota komunitas CBR dan CB150R yang mengisi bensin di SPBU tempat saya bekerja, sudah pasti saya menyewa jasa pijat sepulang shift saya.
#5 Vespa Matic
Mengisi sepeda motor dengan merek ini sama sulitnya dengan mengisi PCX dan ADV, sama-sama nggak bisa melirik isi tangkinya. Namun, kalau PCX dan ADV bisa ditangani dengan memberanikan diri untuk menyuruh pengemudinya turun, sekalipun sungkannya setengah mati.
Berbeda dengan Vespa Matic. Kesulitan yang terjadi bukan disebabkan oleh arogansi pengemudi yang enggan untuk turun kalau nggak disuruh, karena tangki BBM Vespa Matic ada di bawah jok, sehingga pengemudi dan penumpang mau nggak mau harus turun. Hal yang membuat sulit justru dari desain leher lubang tangki tersebut.
Ukuran dari leher lubang tangki BBM itu dibuat sangat "ngepres" dengan diameter nozzle yang saya gunakan. Hal ini tentu membuat saya nggak bisa sama sekali memantau seberapa penuh isi tangki tersebut. Kalau pengemudi sepeda motor ini asal menyebut nominal, atau isi full tank, di situlah petaka akan mendatangi operator SPBU. Bensin akan meluap dan tercecer. Pelanggan akan kesal, operator akan sungkan.
BACA JUGA: Se-nggak Penting Apa Sih Data Pribadi Masyarakat? Kok Setiap Ada Kebocoran Templatnya Sama?
Penulis : Muhammad Arif Prayoga
Tags: Merek sepeda motor, Menyusahkan, Operator SPBU, Mengisi bensin,
0 Komentar